Manfaat Abemaciclib dan Endokrin pada Pasien Kanker Payudara yang Disetujui BPOM RI
Sumber: Jawaban.com

Health / 19 June 2023

Kalangan Sendiri

Manfaat Abemaciclib dan Endokrin pada Pasien Kanker Payudara yang Disetujui BPOM RI

Bella Tiurma Official Writer
1315

Abemaciclib adalah sebuah molekul kecil penghambat cyclin-dependent kinase (CDK) 4 dan 6 yang telah digunakan sebagai obat untuk para penderita kanker payudara stadium awal. Dan saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah memberikan pernyataan persetujuan dalam penggunaan Abemaciclib. 

Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN), TB Djumhana Atmakusuma, menanggapi kabar baik terkait penggunaan Abemaciclib sebagai obat kanker payudara stadium awal. Dimana ia menegaskan kembali bahwa obat ini dikhususkan untuk penyandang kanker stadium awal dengan memiliki Hormon Reseptor positif (HR+) dan Human Epidermal Growth Factor Receptor 2 negatif (HER2-). 

Dengan hadirnya Abemaciclib ini diharapkan untuk meminimalisir penderita mengalami kembali (kambuh) dari sel kankernya menjadi lebih kecil. Tak hanya itu, obat ini bisa menjadi salah satu opsi terapi yang disetujui juga oleh Chief Operating Office (COO) ZP Therapeutics, Ay Lie Widjaja. 

Ia pun juga memiliki harapan bahwa seluruh pasien kanker payudara di Indonesia bisa mendapatkan perawatan dengan pengobatan Abemaciclib yang dikombinasikan dengan terapi endokrin adjuvant. Hal ini dapat disampaikan karena obat Abemaciclib telah masuk ke dalam 3 kali uji klinik MONARCH, dengan melakukan uji coba pada pasien yang menderita kanker payudara HR+ dan HER2-. Hasil dari pengujian ini ditemukan bahwa kombinasi Abemaciclid dengan terapi endokrin memperoleh adanya perbaikan dalam hal respon dan Median Progression Free Survival (PFS). 

 

Baca Juga : Wajib Lakukan di 2020, Turunkan Berat Badan Karena Bisa Kurangi Resiko Kanker Payudara!

 

Pada penggunaannya, Abemaciclid direkomendasikan dalam dosis awalnya adalah 150 mg dengan aturan penggunaan 2 kali sehari dalam kombinasi dengan terapo endokrin. Namun, pasien akan merasakan efek samping yang sering di jumpai, seperti 

  • Diare (84,6%)
  • Neutropenia (45,1%)
  • Mual (43,5)
  • Infeksi (43,6%)
  • Fatigue (40,5%)
  • Anemia (30,1%)
  • Muntah 27,7%)
  • Rambut rontok (20,7%) 

Meskipun dalam analisis keamanan uji klinik MONARCH 2 dan 3 juga telah disebutkan bahwa diare telah masuk ke dalam salah satu efek samping yang paling sering dijumpai. Namun, obat ini dapat ditoleransi dan diatasi dengan pengobatan suportif atau dengan penyesuaian dosis tanpa perburukan PFS.

 

Baca Juga : Nunung Srimulat Didiagnosis Kanker, Kenali Gejala Payudara dan Cara Pencegahannya

 

Selain itu, manfaat kombinasi dari Abemaciclib dengan terapi endokrin ini terlihat dalam uji klinik MONARCH fase 3 yang dilakukan pada pasien kanker payudara stadium dini risiko tinggi HR+  dan HER2-  yang telah menyelesaikan terapi primer. Melalui penelitian ini, para peneliti menemukan bahwa terdapat perbaikan yang bermakna dalam hal 2-year IDFS rate. 

Tak hanya itu, melalui penelitian ini ditemukan bahwa adanya perbaikan dalam hal 2-year distant reccurence ree survival (DRFS). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dengan mengkombinasikan obat Abemaciclib dengan terapi endokrin akan memperlihatkan adanya perbaikan yang bermakna dalam hal invasive disease free survival.

Sumber : kalbemed.com | liputan6.com
Halaman :
1

Ikuti Kami